
Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk menjalankan berbagai fungsi vital. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia, kelelahan, hingga penurunan daya tahan tubuh.
pafi Bagan Siapiapi (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) menekankan pentingnya edukasi mengenai peran zat besi dalam tubuh, khususnya bagi kelompok yang rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan remaja. Melalui artikel ini, pafi ingin mengajak masyarakat untuk lebih memahami manfaat zat besi serta cara mencukupinya melalui pola makan dan gaya hidup sehat.
Apa Itu Zat Besi?
Zat besi adalah mineral esensial yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tanpa cukup zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah sehat, sehingga jaringan dan organ tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Menurut pafi, zat besi juga memiliki peran penting dalam proses metabolisme energi, fungsi otak, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Manfaat Zat Besi untuk Tubuh
Berikut ini adalah beberapa manfaat zat besi yang dirangkum oleh pafi Bagan Siapiapi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mineral ini:
1. Mencegah dan Mengatasi Anemia
Manfaat utama zat besi adalah untuk mencegah anemia defisiensi besi. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang cukup untuk mengangkut oksigen. Gejala anemia meliputi lelah terus-menerus, pucat, sesak napas, dan jantung berdebar.
Dengan asupan zat besi yang cukup, tubuh dapat memproduksi lebih banyak hemoglobin, sehingga gejala-gejala tersebut dapat dihindari.
2. Meningkatkan Energi dan Konsentrasi
Kekurangan zat besi membuat tubuh mudah lelah, karena oksigen tidak tersebar dengan optimal. Bagi pelajar dan pekerja, zat besi sangat penting karena berpengaruh pada tingkat fokus dan konsentrasi.
pafi menyarankan agar kelompok usia produktif tetap menjaga asupan zat besi harian untuk mendukung performa kerja dan belajar.
3. Mendukung Pertumbuhan Anak
Zat besi sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental anak. Kekurangan zat besi pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, gangguan perilaku, dan kemampuan belajar yang menurun.
Apoteker dari pafi mengingatkan orang tua untuk memastikan anak mengonsumsi makanan kaya zat besi sejak dini.
4. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Zat besi juga terlibat dalam pembentukan dan kerja enzim yang mendukung sistem imun. Jika kadar zat besi rendah, tubuh lebih mudah terserang infeksi.
pafi Bagan Siapiapi menyebutkan bahwa salah satu tanda kekurangan zat besi adalah sering sakit, termasuk flu dan infeksi ringan lainnya.
5. Mendukung Kehamilan yang Sehat
Ibu hamil membutuhkan zat besi lebih banyak dari biasanya untuk mendukung pertumbuhan janin dan produksi darah tambahan. Kekurangan zat besi selama kehamilan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi dengan berat lahir rendah.
pafi sangat menyarankan ibu hamil rutin memeriksa kadar zat besi dan mengonsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Sumber Zat Besi yang Bisa Dikonsumsi
pafi membagi sumber zat besi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Zat Besi Heme
Ditemukan dalam produk hewani dan lebih mudah diserap tubuh. Contohnya:
-
Daging merah (sapi, kambing)
-
Hati ayam atau sapi
-
Ikan (tuna, sarden)
-
Ayam
2. Zat Besi Non-Heme
Berasal dari tumbuhan dan membutuhkan bantuan vitamin C agar penyerapannya lebih efektif. Contohnya:
-
Bayam
-
Kacang-kacangan
-
Tahu dan tempe
-
Biji wijen dan biji labu
-
Sereal atau roti yang difortifikasi zat besi
Apoteker dari pafi menyarankan mengonsumsi makanan sumber zat besi bersamaan dengan buah-buahan tinggi vitamin C seperti jeruk, kiwi, atau tomat agar penyerapan zat besi lebih optimal.
Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi
Mengenali tanda kekurangan zat besi sangat penting agar bisa segera ditangani. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
-
Wajah pucat
-
Mudah lelah
-
Napas pendek saat aktivitas ringan
-
Sakit kepala
-
Tangan dan kaki dingin
-
Kuku mudah rapuh
-
Sulit konsentrasi
Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, pafi menganjurkan untuk segera memeriksakan kadar hemoglobin melalui layanan kesehatan atau berkonsultasi dengan apoteker terdekat.
Tips dari PAFI untuk Menjaga Asupan Zat Besi
Untuk mencegah kekurangan zat besi, pafi Bagan Siapiapi memberikan beberapa tips praktis:
-
Konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung zat besi setiap hari
-
Jangan minum teh atau kopi berlebihan setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi
-
Tambahkan makanan tinggi vitamin C dalam menu harian
-
Jika perlu, gunakan suplemen zat besi sesuai petunjuk dokter atau apoteker
-
Periksa kesehatan secara rutin, terutama untuk anak-anak, remaja, ibu hamil, dan lansia
Peran PAFI dalam Edukasi Nutrisi
Sebagai organisasi profesi farmasi yang aktif dalam edukasi masyarakat, pafi Bagan Siapiapi memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi, termasuk zat besi.
Melalui kegiatan penyuluhan, konsultasi di apotek, hingga kampanye kesehatan, pafi berkomitmen mendampingi masyarakat untuk hidup lebih sehat dan cerdas dalam memilih nutrisi yang tepat.
Zat besi adalah nutrisi penting yang tidak boleh diabaikan. Perannya sangat besar, mulai dari pembentukan darah, menjaga energi, hingga memperkuat daya tahan tubuh. Kekurangan zat besi dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara menyeluruh.
pafi Bagan Siapiapi (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan zat besi dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda ragu mengenai kebutuhan zat besi Anda, jangan segan berkonsultasi dengan apoteker pafi terdekat. Mereka siap membantu memberikan solusi terbaik untuk kesehatan Anda dan keluarga.